Kapan–  Kepala Sekolah SMA Negeri Kapan, Nonsi Serain, S.Pd., resmi menutup kegiatan Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) tingkat SMA Negeri Kapan tahun pelajaran 2025/2026.  Penutupan yang dilaksanakan Rabu, 09/07/2025, tersebut menandai berakhirnya rangkaian kegiatan Musyawarah Gurur Mata Pelajaran (MGMP).

Dalam kegiatan MGMP Selama tiga hari berturut turut, selain guru-guru mendapatkan materi pencerahan dari Pengawas Pembina Dan Korwas juga guru-guru mempersiapkan administrasi dan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan. 

Nonsi Serain menyampaikan apresiasi atas dedikasi para guru dan berharap kegiatan MGMP ini dapat meningkatkan profesionalisme serta kualitas pembelajaran.  Ia menekankan pentingnya peningkatan mutu, kualitas pembelajaran, dan kedisiplinan dalam hal kehadiran dan waktu.

Sebelum menutup kegiatan, Nonsi Serain juga menyampaikan informasi penting terkait Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang akan dimulai Senin, 14 Juli 2025.  Upacara pembukaan MPLS akan dilanjutkan dengan pemaparan materi dan berbagai kegiatan yang telah dirancang panitia Sistem Penerimaan Murid Baru .  MPLS akan di laksanakan selama 3 hari berturut-turut dari tanggal 14-18 juli 2025.

Terkait persiapan akreditasi, Nonsi Serain meminta para guru untuk menyiapkan segala dokumen-dokumen yang berhubungan  dengan akreditas.  Ia juga menyampaikan kabar gembira tentang  pengembangan infrastruktur sekolah.  SMA Negeri Kapan menerima bantuan revitalisasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupa pembangunan tiga ruang kelas dan satu unit toilet.  Pemilihan lokasi pembangunan akan mempertimbangkan kondisi tanah yang labil ujarnya.

Nonsi Serain sebagai pimpinan  juga mengingatkan pentingnya kerjasama dalam lembang sehingga apa yang dibutuhkan dan diharapkan terpenuhi atau tercapai dalam mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan untuk akreditasi dan MGMP.  Ia menekankan pentingnya disiplin kehadiran guru,  mengingatkan bahwa meskipun ada keperluan di luar sekolah, izin harus tetap diurus agar tidak tercatat sebagai ketidakhadiran tanpa keterangan.  Keterlambatan dan kepulangan lebih awal akan diakumulasi dan dihitung sebagai ketidakhadiran jika mencapai 10 jam per bulan.tutupnya